ivaa-online.org
PELAKU SENI

Trijoto Abdullah

Trijoto Abdullah lahir di SOlo 1917. Trijoto adalah pematung perempuan profesional pertama di Indonesia serta anak keempat dari pelukis Abdullah Suriosubroto dan Bendoro Raden Ayu Ngadisah. Di usia belasan, Trijoto mulai mengolah tanah liat dan membuat patung-patung. Persinggungannya dengan Taman Siswa juga turut mempengaruhi minatnya tersebut. Keahliannya menarik minat Profesor Schoemaker dan Profesor Thierfelder dari Perguruan Tinggi Teknik Bandung (sekarang ITB) untuk membimbingnya. Sosrokartono (kakak RA Kartini) pernah menghadiahi sebuah karpet untuk Trijoto atas kelihaiannya mematung. Semenjak itu, Trijoto semkain memantapkan diri menjadi seorang pematung profesional. Trijoto kemudian menjadi semakin kerap mengerjakan proyek-proyek monumen dan patung. Salah satu karyanya yang ikonik adalah patung garuda dari marmer yang dipajang di pintu gerbang kompleks AURI Adi Sucipto Yigyakarta. Meski kini patung tersebut sudah diganti oleh seniman yang lebih muda. Selain itu juga ada patung dua sosok manusia membawa obor berjudul Sinar dan Bayangan di Mabes Polri tahun 1954. Patung ini juga sudah diganti. Trijoto juga adalah pematung Banteng Ketaton di Madiun yang pernah didokumentasikan oleh Claire Holt. 

Selain pematung, Trijoto juga gemar menulis. Salah satunya tulisannya tahun 1940 pernah dimuat di Majalah Keboedajaan dan Masjarakat dengan artikel yang berjudul Keboedajaan dan Kesenian